Selasa, 19 November 2013

Aku Melihat Warna Cinta


Aku tak bisa mendefinisikan apa itu cinta. Tapi aku bisa melihat betapa cinta itu dapat mewarnai seseorang yang merasakannya. Dalam hal ini cinta bukan ambisi. Bukan cinta pandangan pertama. Tapi cinta antar dua insan. Cinta yang tumbuh. Bukan terjatuh.
Aku melihatnya di mata beberapa orang yang ada di sekitarku. Dan lagi, aku tak dapat menggambarkan warna cinta itu. Aku hanya merasa yakin bahwa yang ku lihat itu adalah cinta.
Dulu, aku pernah membicarakan soal cinta dengan salah satu sahabatku yang ku kenal sejak kami berseragam putih biru. Kami bercerita tentang beberapa teman-teman kami yang sedang “jatuh cinta” dan merasakan getirnya perjuangan cinta. Dari cerita-cerita itu terlontarlah sebuah keinginan dari sahabatku ini, bahwa dia juga ingin merasakan cinta seperti yang dilihatnya itu. Merasakan getirnya mencintai sesorang tapi menyejukkan. Walaupun lelah, tetap kuat seakan ada kekuatan luar biasa yang mengisi hatinya. Ingin sekali. Mungkin itu sebuah keinginan yang sederhana. Tapi aku merasa begitu takjub menengarnya. Ide itu belum pernah sama sekali terbesit di pikiranku. Karena yang aku tau dicintai saja sudah cukup. Ternyata tidak.
Seiring berjalannya waktu, kami menjalani kehidupan kami dengan cerita masing-masing. Walau sesekali cerita kami sedikit beririsan. Hingga akhirnya aku melihat sesuatu yang beda dari biasanya ketika kami membicarakan soal cinta lagi. Kali ini aku seperti melihat suatu kekuatan yang keras namun lembut. Sebuah ketegasan untuk tetap bertahan. Dengan mendengar sepenggal kisah hidup yang telah dilaluinya, cukup meyakinkan ku bahwa itu adalah cinta. Ya, aku melihat cinta itu di matanya sekarang. Warnanya berubah tak seperti sebelumnya. Terlihat indah.
Melihat perubahan yang terjadi pada sahabatku itu membuat aku iri. Aku juga ingin merasakan cinta. Merasakan indahnya mencintai.
Aku bisa melihat warna cinta itu di mata orang lain. Tapi sayangnya aku belum bisa melihatnya pada diriku. Apa karena aku tak bisa melihat langsung mataku sendiri? Ketika aku melihatnya di cermin, yang ku lihat hanya bayangan yang tidak nyata. Apa mereka sadar saat mereka mencintai? Apa yang mereka rasakan? Kenapa mereka menjadi begitu kuat? Bagaimana caranya agar bisa mencintai seseorang? Apa aku bisa seperti itu?
Entahlah, aku hanya bisa berharap suatu saat cinta itu tumbuh dan rimbun di hati ini. Sehingga aku bisa mencintai dia yang telah tulus mencintaiku. Semoga kau bisa bersabar. Satu pintaku, ajari aku cinta.